Langsung ke konten utama

Bosan, Lelah, Jenuh dan Tertawa

Inilah hidup kadang-kadang penuh dengan kejutan, kawan. 

Hidupku tak sesederhana dugaanku, kadang aku merasa kehidupanku penuh dengan hal hal kecil, remeh temeh, dan penuh dengan hal-hal tak penting. 

Aku bosan menghitung hari kapan aku akan mengerjakan sesuatu yang mencengangkan?
hidup dalam tuntutan deadline dan sibuk dengan berbagai laporan, serta ada tatapan si rival yang membuatku semakin ulet kuat dan maju.

Kawan... Aku merasa hidupku serupa lembaran buku. Hari ini berganti, besok membuka lembar berikutnya, tak ada kejutan, tak ada luapan, tak ada kesedihan, datar. 


Ah... Betapa membosankan. Aku merindu masa-masa dikampus dulu. Masa dimana aku merasa ada sumbu yang menyala dalam darahku. Meluap, penuh ide melakukan hal-hal gila yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya.

Kadang terlintas di kepalaku untuk melakukan hal-hal yang penuh resiko, misalnya segera melakukan pekerjaan yang lain. Memutuskan segera pindah jadi pendidik anak jalanan atau rumah singgah. Misalnya atau apalah yang membuatku segera pindah dan tak bertemu wajah dan muka yang sama setiap harinya.

Aku sudah  dalam fase bosan level akut.

Dua minggu yang lalu temanku memtuskan resign dari sekolah mengambil pilihan dalam hidupnya. Keadaan memaksa dia untuk memilih antara pekerjaan atau memperjuangkan pujaan hati.  Akhhirnya dia memilih resign dan mempertahankan hati dan cinta miliknya. Well... Aku sangat mengagumi keputusannya yang luar biasa bagiku. Betapa tidak semua orang mengecap bahkan menteror

 "please.. deh hari gini pekerjaan tu susah demi cinta rela melepas sesuatu yang sudah kita punya. Pengorbanan yang ga sebanding dengan yang di dapat (konon calon suaminya dianggap tidak memiliki pekerjaan yang layak" 

Ah... Kalo sudah cinta semua terasa gelap yang terang hanya cinta. Semua yang terlihat memang tak mampu kita terjemahkan langsung apa yang di inginkan Tuhan atas takdir yang kita miliki. Aku dengar dia tak mendapat pekerjaan apapun sampai sekarang.  Aku keder!

Niatku untuk melakukan hal yang lebih gila urung. Ingat wajah emakku di kampung jika tau aku berbuat macam-macam dengan pekerjaan terhormatku di matanya. Aku bisa dikutuk menjadi Malin Kundang. Hiii aku bergidik tak mau membayangkannya.

Baiklah, mari kita hadapi kenyataan. Bersyukur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uang Baru yang Sempat Viral Menggunakan Sentuhan modern dan Sulit dipalsukan

Halo teman-teman,  Pernah dengar tentang UPK 75 belum? Oke saya kasih clue sedikit ya, setuju! Tahun 2020 silam, teman-teman di media sosial pada heboh ya meng- update foto uang Rp 75.000; beberapa teman dekat saya pun melakukannya, tapi pada saat itu saya tidak tertarik untuk mengulas lebih lanjut, karena apa? Saya hanya menganggap sesuatu yang viral itu tidak harus latah untuk diikuti. Yap udah bisa menebak ya, saya sedang membicarakan apa? Ya benar saya sedang membicarakan  uang yang diproduksi khusus oleh pemerintah untuk memperingati (commemorative) peringatan kemerdekaan 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang kemudian disingkat menjadi UPK 75. Sebagai masyarakat awam, saat itu saya memang mencari tahu sedikit informasi, mengapa pemerintah mengeluarkan uang tersebut, hanya membaca sekilas saya mengambil kesimpulan bahwa uang 75 ribu rupiah yang dikeluarkan pemerintah tersebut (lebih) untuk tujuan koleksi. Alasan saya juga diperkuat setelah melihat perilaku teman-teman yang berhasil

Sulitnya masa-masa Awal pernikahan.... ^_^

Rasulullah bersabda, “Aku tidak mencintai dunia dan tidak mengharap apapun darinya. Aku tinggal di dunia ini hanya seperti seorang pengelana yang berteduh sebentar di bawah pohon untuk  beristirahat, lalu pergi meninggalkannya.“  aku juga pernah mendengar bahwa "Sesungguhnya hari ini adalah hari pemberian Allah, tidaklah pantas untuk di isi dengan kelalaian dan kemaksiatan.  Sejenak aktifitas terhenti aku termenung, membaca daftar mimpi-mimpi yang ingin ku raih, disetiap pertambahan umurku.  Berangkat dari pemahamanku tentang waktu, yap... aku tipe orang yang suka sekali merencanakan hidup, dengan begitu aku merasa punya target dan arah yang jelas untuk hidupku, walaupun ku tahu tak semua mimpi-mimpi itu bisa kuraih dengan mudah, tapi mengutip kata arai (sang pemimpi, andrea hirata) "bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." Aku optimis hidupku akan penuh dengan kebaikan dan penaklukan. Menurut daftar mimpiku tahun ini, aku akan melesat jauh meninggalkan kerama

Bersama Siswa VII.3 2012/2013

ku katakan pada mereka, senyum, baris yang rapih ya......, oke sippp.... berikutnya.. oke sekarang pose bebas berekspresi... jekrek.... jadi deh.... setelah di lihat hasilnya pose ini yang paling bahagia kayaknya... natural n gak maksain untuk ngumpetin gigi ah.. anak-anak harus bisa mengenang pose bahagianya ini hingga kelak menjadi tua....