Langsung ke konten utama

Menjelajah Waktu

Waktu adalah keinginan, setiap waktu selalu menginginkan sesuatu, di waktu yang lainpun adalah keinginan menggapai sesuatu yang kita inginkan sebelumnya, ketika sampai waktunya terkabul semua keinginan, akan muncul keinginan lain, begitu seterusnya.



Aku... terjebak dengan inginku.. dari waktu ke waktu, keinginan ku tetap sama, doa ku tetap sama, harap, cemas semua masih sama seperti dulu, ah aku... aku satu-satunya orang yang merasa tak beranjak dari ke waktu ke waktu, aku seperti film yang sedang di tekan tombol pause, atau aku adalah pengulangan, mengulangi hari yang sama, namun sebenarnya tidak beranjak dan tidak kemana-mana, istilah lain yang di anggap mewakili, boleh lah di katakan aku seperti jalan di tempat, lelah, jenuh, dan menyedihkan. positifnya... Semua mengajarkanku tentang ketangguhan, bukankah ketangguhan lebih di perlukan dari sekedar menjadi kuat? tangguh lebih mampu bertahan kawan!

Hari ini, aku berada di titik nadir dalam hidupku, titik di mana ketangguhanku di pertanyakan, aku menoleh ke dalam diriku, menyapanya dengan lemah, masih kah kau berada di sana, sahabatku? ketangguhan tak menyahut, aku mulai cemas, takut di tinggal, takut tak ada siapa-siapa di sana, lalu aku hanya tinggal bersama kekosongan... itu lebih mengerikan dibandingkan hidup bersama kekecewaan. aku berusaha bangkit, menemukan semua yang ingin ku raih, semua yang masih bisa ku genggam, meski berat, meski terluka, meski kekosongan hampir memenuhi ruang pekat dalam diriku, aku tak berpijak, aku mengambang, namun aku tersenyum, ketangguhan perlahan menghampiriku kembali, kali ini aku aku memeluknya erat. 

Sujud, aku bersujud, bersyukur dan memohon ampun atas segala lara dan alfa... Robb.. masih kau beri ketangguhan menemaniku, menjelajah waktu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uang Baru yang Sempat Viral Menggunakan Sentuhan modern dan Sulit dipalsukan

Halo teman-teman,  Pernah dengar tentang UPK 75 belum? Oke saya kasih clue sedikit ya, setuju! Tahun 2020 silam, teman-teman di media sosial pada heboh ya meng- update foto uang Rp 75.000; beberapa teman dekat saya pun melakukannya, tapi pada saat itu saya tidak tertarik untuk mengulas lebih lanjut, karena apa? Saya hanya menganggap sesuatu yang viral itu tidak harus latah untuk diikuti. Yap udah bisa menebak ya, saya sedang membicarakan apa? Ya benar saya sedang membicarakan  uang yang diproduksi khusus oleh pemerintah untuk memperingati (commemorative) peringatan kemerdekaan 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang kemudian disingkat menjadi UPK 75. Sebagai masyarakat awam, saat itu saya memang mencari tahu sedikit informasi, mengapa pemerintah mengeluarkan uang tersebut, hanya membaca sekilas saya mengambil kesimpulan bahwa uang 75 ribu rupiah yang dikeluarkan pemerintah tersebut (lebih) untuk tujuan koleksi. Alasan saya juga diperkuat setelah melihat perilaku teman-teman yang berhasil

Sulitnya masa-masa Awal pernikahan.... ^_^

Rasulullah bersabda, “Aku tidak mencintai dunia dan tidak mengharap apapun darinya. Aku tinggal di dunia ini hanya seperti seorang pengelana yang berteduh sebentar di bawah pohon untuk  beristirahat, lalu pergi meninggalkannya.“  aku juga pernah mendengar bahwa "Sesungguhnya hari ini adalah hari pemberian Allah, tidaklah pantas untuk di isi dengan kelalaian dan kemaksiatan.  Sejenak aktifitas terhenti aku termenung, membaca daftar mimpi-mimpi yang ingin ku raih, disetiap pertambahan umurku.  Berangkat dari pemahamanku tentang waktu, yap... aku tipe orang yang suka sekali merencanakan hidup, dengan begitu aku merasa punya target dan arah yang jelas untuk hidupku, walaupun ku tahu tak semua mimpi-mimpi itu bisa kuraih dengan mudah, tapi mengutip kata arai (sang pemimpi, andrea hirata) "bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." Aku optimis hidupku akan penuh dengan kebaikan dan penaklukan. Menurut daftar mimpiku tahun ini, aku akan melesat jauh meninggalkan kerama

Bersama Siswa VII.3 2012/2013

ku katakan pada mereka, senyum, baris yang rapih ya......, oke sippp.... berikutnya.. oke sekarang pose bebas berekspresi... jekrek.... jadi deh.... setelah di lihat hasilnya pose ini yang paling bahagia kayaknya... natural n gak maksain untuk ngumpetin gigi ah.. anak-anak harus bisa mengenang pose bahagianya ini hingga kelak menjadi tua....